Beranda Pemkab Garut Selidiki Penyebab Banjir Bandang di Banyuresmi, Diduga Akibat Saluran Tersumbat dan Hujan Deras

Pemkab Garut Selidiki Penyebab Banjir Bandang di Banyuresmi, Diduga Akibat Saluran Tersumbat dan Hujan Deras

Oleh, Redaksi
23 jam yang lalu - waktu baca 2 menit
Petugas bersama warga melakuan pembersihan akibat banjir di Banyuresmi/Polres

SuaraGarut.id - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, tengah melakukan analisis untuk mengetahui penyebab banjir bandang yang melanda permukiman warga di Kecamatan Banyuresmi. Langkah ini dilakukan untuk memastikan apakah bencana tersebut disebabkan oleh penyumbatan saluran air atau faktor lain seperti aktivitas penambangan pasir.

Sekretaris Daerah yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, menyampaikan hal itu di Garut, Senin. "Ya, nanti kita lihat teman-teman dari BPBD analisis akar permasalahan dari mana, akan bisa dilihat nanti," katanya.

Nurdin menjelaskan bahwa Pemkab Garut telah melakukan penanganan di wilayah yang terdampak banjir bandang di sejumlah kampung di Desa Sukalaksana dan Desa Sukaraja, Kecamatan Banyuresmi, pada Kamis (30/10).

Ia menambahkan, kejadian tersebut menjadi perhatian serius pemerintah daerah karena wilayah Banyuresmi selama ini bukan termasuk daerah rawan banjir.

Namun, untuk memastikan penyebab pastinya, kata Nurdin, diperlukan pemeriksaan lebih mendalam agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

"Coba kita cek dulu, cek seperti apa nanti," ujarnya.

Sebelumnya, BPBD Garut telah melakukan asesmen terhadap wilayah terdampak.

Hasilnya menunjukkan bahwa banjir memengaruhi 60 rumah dan satu musala di Kampung Babakan Wetan; 24 rumah dan satu masjid di Kampung Sarianteun; 13 rumah, satu masjid, serta fasilitas pendidikan SMPN 3 Banyuresmi di Kampung Lio; serta 24 rumah di Kampung Cibuyutan. Menurut BPBD Garut, banjir bandang tersebut dipicu oleh beberapa faktor, antara lain hujan deras, saluran air yang tidak mampu menampung debit air, serta jembatan buatan warga yang terlalu pendek sehingga menyebabkan penumpukan sampah dan akhirnya meluap. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Dampak utama berupa kerusakan perabotan rumah tangga dan lingkungan yang kotor telah ditangani. BPBD Garut juga menyalurkan bantuan logistik, perlengkapan tidur, serta menurunkan alat berat untuk mempercepat pembersihan lumpur dan sampah di lokasi terdampak. 

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.