Beranda DLH Dorong Warga Garut Tangani Sampah Mulai dari Rumah

DLH Dorong Warga Garut Tangani Sampah Mulai dari Rumah

Oleh, Redaksi
1 hari yang lalu - waktu baca 2 menit
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Garut, Jujun Juansyah Nurhakim

SuaraGarut.id – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Garut mengajak masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan sampah mulai dari sumbernya, yakni di lingkungan rumah masing-masing.

Hal tersebut disampaikan Kepala DLH Kabupaten Garut, Jujun Juansyah Nurhakim, saat membuka Lokakarya "Bersama Anak & Kaum Muda: Menanggulangi Sampah menuju Garut Bersih dan Berkelanjutan" yang digelar Nexus3 Foundation di Ballroom Fave Hotel Garut, Jalan Cimanuk, Kecamatan Tarogong Kidul, Senin (3/11/2025).

Menurut Jujun, kegiatan tersebut menjadi wadah diskusi seluruh pemangku kepentingan, termasuk Pesantren Welas Asih (PWA), untuk mewujudkan cita-cita Garut Bersih dan Berkelanjutan.

"Harapannya dari kegiatan ini keluar rekomendasi-rekomendasi yang harus dilakukan oleh khususnya dinas terkait atau pemangku kebijakan dalam rangka Garut Bersih dari sampah dan Berkelanjutan," ujarnya.

Ia menuturkan, ke depan pihaknya akan memperluas sosialisasi pengelolaan sampah ke sekolah-sekolah di Garut agar masyarakat, khususnya pelajar, dapat menerapkan konsep zero waste.

"Artinya dengan konsep sampah hari ini selesai hari ini dan di tempat ini," tegasnya.

Jujun juga mengimbau masyarakat agar menjadikan pengelolaan sampah sebagai tanggung jawab pribadi. Ia mengajak warga mengolah sampah organik menjadi kompos, memilah sampah non-organik, serta menyerahkan residu ke pengelola TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reduce-Reuse-Recycle) di tingkat desa.

"Artinya semua sampah dari organik dan non-organik dipilah di rumahnya juga atau TPS3R, termasuk residu juga akan selesai di situ dan senantiasa masyarakat melakukan upaya pembuatan recycling," tambahnya.

Sementara itu, Yune Eribowo, CHIME Program Manager Nexus3 Foundation, menjelaskan bahwa lokakarya ini difokuskan pada peran anak-anak dan kaum muda dalam isu lingkungan. Kegiatan ini juga didukung oleh Kementerian Federal Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Jerman serta Terre des Hommes Jerman.

"Isu persampahan ini bisa menjadi perhatian semua pihak, tidak hanya Pemerintah, tetapi anak-anak sebagai generasi muda itu harus tahu bagaimana mereka berperilaku pada lingkungan sekitar, sehingga mereka mendapatkan apa yang menjadi hak mereka atas lingkungan yang sehat dan bersih," ujar Yune.

Ia menilai pembiasaan tanggung jawab sejak dini, terutama dalam memilah sampah, dapat menjadi solusi jangka panjang dalam penanganan sampah.

"Kalo mereka yang melakukan sendiri, mereka yang melakukan aksinya dari diri mereka sendiri sejak dini, itu akan berdampak lebih baik," katanya.

Salah satu peserta, Faiz Muhammad Syaiba Amin dari SMA Welas Asih, mengaku kegiatan ini meningkatkan kesadarannya untuk lebih peduli terhadap lingkungan.

"Hasil yang saya dapat, materi ini adalah untuk menanggulangi permasalahan terutama lingkungan tidak bisa dari perseorangan, melainkan harus melibatkan stakeholder (Pemerintah, warga, dan keluarga), itu semua bisa dimulai dari lingkungan terdekat kita sendiri serta melibatkan kaum muda sebagai agen perubahan," ungkapnya.

Faiz berharap pemerintah tidak hanya berhenti pada edukasi, tetapi juga turun langsung menjadi contoh di lapangan agar masyarakat lebih termotivasi untuk berpartisipasi.

"Mulai dari memungut satu sampah setiap keluar dari kelas, karena hal besar mulai dari hal kecil," ajak Faiz.***

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.