Beranda Pemkab Garut Diminta Siapkan Tata Ruang untuk Dukung Pembangunan Tol Getaci

Pemkab Garut Diminta Siapkan Tata Ruang untuk Dukung Pembangunan Tol Getaci

Oleh, Redaksi
19 jam yang lalu - waktu baca 2 menit
Ilustrasi Tol Getaci/Feepik

SuaraGarut.id – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Memo Hermawan, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut segera menyiapkan rencana tata ruang wilayah (RTRW) yang mendukung beroperasinya proyek Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap (Getaci). Menurutnya, penataan ruang yang matang akan memberikan kepastian hukum bagi para investor yang ingin menanamkan modal di sekitar jalur tol tersebut.

“Apakah Kabupaten Garut sudah membuat tata ruang kawasan tersebut? Karena investor harus memiliki kepastian hukum, mereka tidak mau ada masalah di kemudian hari,” kata Memo saat dihubungi, Kamis (30/10/2025).

Memo menjelaskan, DPRD Jawa Barat terus memantau perkembangan proyek strategis nasional yang melintasi wilayah Priangan Timur. Hingga saat ini, pembangunan Tol Getaci di wilayah Garut masih berada pada tahap pembebasan lahan masyarakat.

Politisi asal daerah pemilihan Garut itu menegaskan dukungannya terhadap pembangunan Tol Getaci, baik secara pribadi maupun kelembagaan. Ia menilai keberadaan tol yang menghubungkan Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, hingga Cilacap tersebut akan memberikan dampak positif bagi pengembangan wilayah dan percepatan ekonomi regional.

“Ini sangat positif karena nanti akan terjadi pengembangan pembangunan di daerah Priangan Timur. Dengan begitu, perekonomian masyarakat akan tumbuh secara luas,” ucapnya.

Memo menambahkan, Tol Getaci akan menjadi jalur penting yang mempercepat mobilisasi orang dan barang. Produk-produk unggulan Garut seperti hasil pertanian, peternakan, dan produk usaha kecil menengah (UKM) akan lebih mudah dikirim ke pasar besar, termasuk ke Jakarta dan kota-kota lain di Pulau Jawa.

Selain memperlancar arus logistik, ia memprediksi munculnya industri baru di sekitar gerbang tol yang dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Namun, Memo mengingatkan agar pemerintah juga memperhatikan dampak sosial ekonomi di jalur alternatif seperti Limbangan–Malangbong yang berpotensi sepi setelah tol beroperasi.

 

“Terutama restoran dan usaha kecil di jalur Limbangan harus dicarikan solusi, karena mereka akan kehilangan banyak pelanggan. Tapi di sisi lain, daerah seperti Cibiuk, Leuwigoong, Leles, Kadungora, dan Banyuresmi justru berpotensi mengalami pertumbuhan industri baru,” jelasnya.***

Sumber Kabar Garut

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.