Beranda LKKNU Garut Bentuk Fasilitator Konseling Keluarga di Akar Rumput

LKKNU Garut Bentuk Fasilitator Konseling Keluarga di Akar Rumput

Oleh, Redaksi
2 hari yang lalu - waktu baca 2 menit
Pembukaan acara Training of Trainers (TOT) Pendidikan Pra-Nikah Konseling Keluarga, yang diselenggarakan di Balai Diklat KB Garut/SG

SuaraGarut.id – Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) Kabupaten Garut menggelar kegiatan Training of Trainers (TOT) Pendidikan Pra-Nikah Konseling Keluarga, yang diselenggarakan di Balai Diklat KB Garut Jawa Barat pada Minggu 28 September 2025. Kegiatan ini menjadi langkah awal kolaborasi LKKNU Garut dengan berbagai pihak untuk memperkuat peran dalam pembangunan keluarga.

Ketua LKKNU Garut, Hj Ai Sadidah, menyampaikan bahwa pendidikan pra-nikah dan konseling keluarga sangat penting di tengah masih tingginya angka perceraian di Garut. Ia menilai pernikahan bukan sekadar ikatan lahiriah, melainkan ibadah dan ikhtiar besar membangun keluarga yang maslahat, harmonis, sehat, dan sejahtera. Namun, kondisi di lapangan menunjukkan tantangan yang besar, mulai dari tingginya perceraian, kasus kekerasan dalam rumah tangga, hingga persoalan kesehatan reproduksi dan pengasuhan anak.

Menurutnya, melalui TOT ini LKKNU ingin melahirkan kader fasilitator konselor keluarga yang mampu mendampingi masyarakat di akar rumput, baik di majelis taklim, komunitas, maupun ruang sosial yang lebih luas. Ia menambahkan bahwa peserta yang hadir merupakan rekomendasi lembaga masing-masing, dengan latar belakang pengalaman fasilitasi, sehingga materi dapat lebih mudah diaplikasikan. 

Hj Ai Sadidah berharap para peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga keterampilan praktis untuk mendampingi calon pengantin, pasangan muda, maupun keluarga yang menghadapi dinamika rumah tangga. Ia menegaskan bahwa jika keluarga kuat, maka masyarakat akan kokoh, sebaliknya jika keluarga rapuh maka bangsa pun menghadapi ancaman.

Sementara itu, Eka Hermawan, Wakil Ketua PW LKKNU Jawa Barat sekaligus fasilitator Bimbingan Perkawinan (Bimwin) dan Calon Pengantin (Catin), menekankan pentingnya pendampingan keluarga yang menyentuh aspek lahir dan batin. 

Ia menjelaskan bahwa psikolog memang memberi layanan konseling profesional, namun LKKNU hadir untuk membantu masyarakat dengan pendekatan yang terjangkau dan menyertakan nilai-nilai spiritual. Dengan cara ini, jasmani terlindungi dan rohani tetap terarah.

Eka menyampaikan pengalamannya dalam mendampingi pasangan yang menghadapi perceraian. Dari 45 pasangan yang ditanganinya, 42 berhasil diselamatkan dari perceraian, sementara tiga pasangan tetap berpisah. Ia juga menyoroti angka perceraian di Garut yang tercatat sebagai tertinggi kedua di Jawa Barat setelah Tasikmalaya. 

Menurutnya, pernikahan anak menjadi salah satu faktor yang memicu persoalan ini. Karena itu, ia menilai peran LKKNU sangat penting untuk melengkapi kekurangan fasilitator di KUA yang jumlahnya masih minim.

Kegiatan TOT di Balai Diklat KB Garut ini diharapkan menjadi momentum penguatan konsolidasi NU dalam bidang pembangunan keluarga, sehingga dapat melahirkan generasi berakhlak mulia, cerdas, dan memiliki daya saing.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.