Beranda Keluarga Minta Polisi Usut Dugaan Kekerasan di Balik Kematian Bocah RAF Asal Garut

Keluarga Minta Polisi Usut Dugaan Kekerasan di Balik Kematian Bocah RAF Asal Garut

Oleh, Redaksi
1 hari yang lalu - waktu baca 2 menit
Pemakaman jasad RAF, bocah berusia empat tahun yang tewas dengan sejumlah luka di bagian tubuhnya di TPU Kampung Baeud, Desa Samida, Kecamatan Selaawi, Garut. /kabargarut.com/Istimewa

SuaraGarut.id - Keluarga RAF, bocah berusia empat tahun asal Kabupaten Garut, meminta aparat kepolisian melakukan penyelidikan menyeluruh terkait kematian anak tersebut. Dorongan ini muncul setelah keluarga menemukan sejumlah luka yang dinilai tidak wajar pada tubuh RAF, yang meninggal saat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Kabar meninggalnya RAF sebelumnya menjadi viral di media sosial melalui akun Facebook Petualangan Teh Mayang pada Sabtu, 22 November 2025. Dalam unggahan itu, kerabat korban mengungkap adanya dugaan kekerasan yang dialami RAF sebelum menghembuskan napas terakhir. RAF diketahui merupakan warga Kampung Baeud, Desa Samida, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, dan tinggal bersama ayah kandung serta ibu tirinya di Ujungberung, Kota Bandung.

Keluarga dari pihak ibu mempertanyakan penyebab kematian RAF setelah melihat banyak luka mencurigakan di tubuh sang bocah. Mereka menilai sejumlah luka tersebut tidak sesuai dengan keterangan awal yang menyebut RAF mengalami kecelakaan di kamar mandi. Beragam luka mulai dari lebam di tubuh, luka pada wajah, hingga bekas luka lain membuat keluarga semakin curiga adanya tindak kekerasan.

Paman korban, Dede Rahmat (50), mengaku terkejut ketika mengetahui kondisi tubuh keponakannya. Ia menyebut pihak keluarga awalnya menerima informasi bahwa RAF mengalami kejatuhan. Namun setelah melihat kondisi jasad, dugaan penganiayaan mulai muncul.

“Saya kaget mendengarnya, awalnya katanya jatuh di kamar mandi tapi melihat ada luka-luka, katanya ada penganiayaan,” ujar Dede.

Keluarga berharap kematian RAF tidak berhenti pada keterangan awal. Mereka meminta aparat penegak hukum menindaklanjuti dugaan tersebut secara profesional demi memastikan keadilan bagi korban.

Dalam unggahan Facebook yang viral, RAF disebut mengalami pendarahan di otak, luka cakar, lebam di sekujur tubuh, luka menyerupai bekas setrika di dada, serta luka pada bagian leher belakang. Mayang, pemilik akun Petualangan Teh Mayang, menyampaikan bahwa ibu kandung RAF memintanya membantu menyebarkan kejanggalan tersebut agar mendapat perhatian publik dan penanganan pihak berwenang.***

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.