Dua Tahun Tragedi Gaza, Sukamta Desak Dunia Hentikan Kejahatan Israel
SuaraGarut.id - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta, menyampaikan keprihatinan mendalam serta kecaman keras terhadap genosida yang terus dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina. Peringatan dua tahun agresi besar-besaran Israel ke Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023 menjadi momentum refleksi atas tragedi kemanusiaan yang belum berakhir hingga kini.
Sukamta menegaskan, dunia internasional harus mengambil langkah nyata untuk menghentikan genosida tersebut dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
"Dua tahun sudah dunia menyaksikan salah satu tragedi kemanusiaan terbesar abad ini. Data resmi menunjukkan lebih dari 67.000 warga Palestina tewas, hampir semuanya adalah warga sipil termasuk lebih dari 20.000 anak-anak," kata Sukamta dalam keterangannya, Selasa (7/10/2025).
"Sebanyak 2700 keluarga musnah seluruhnya, dan ratusan tenaga medis serta jurnalis menjadi korban kebrutalan militer Israel. Ini bukan lagi konflik, ini adalah genosida sistematis,” ujarnya menambahkan.
Menurut laporan otoritas Palestina, lebih dari 160.000 ton bahan peledak dijatuhkan di Gaza — kekuatannya delapan kali lebih besar dari bom nuklir di Hiroshima. Infrastruktur sipil luluh lantak: seluruh universitas di Gaza diratakan, 94 persen rumah sakit dibom, dan hampir 90 persen rumah warga hancur.
Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) DI Yogyakarta ini menilai, tindakan Israel telah melanggar berbagai hukum internasional, termasuk Konvensi Jenewa 1949, Statuta Roma tentang Kejahatan terhadap Kemanusiaan, serta Piagam PBB Pasal 1 dan 55 yang menjunjung tinggi hak asasi manusia.
"Kejahatan ini tak bisa terus dibiarkan. Dunia internasional, terutama PBB, Mahkamah Pidana Internasional (ICC), dan negara-negara OKI harus bersatu menjatuhkan sanksi nyata terhadap Israel dan menyeret para pelaku kejahatan perang ke pengadilan internasional,” ucapnya.
Politisi PKS yang juga akademisi ini menambahkan, genosida Israel tidak hanya menghilangkan nyawa, tetapi juga menghancurkan masa depan bangsa Palestina. Ia menyebut lebih dari 90.000 anak di Gaza kini mengalami malnutrisi akut, sementara generasi muda Palestina kehilangan hak atas pendidikan, kesehatan, dan keamanan.
“Kita menyaksikan penghancuran sistematis atas masa depan Palestina. Tapi sejarah membuktikan penindasan tak pernah bisa memadamkan semangat kemerdekaan. Saya dan umat manusia di seluruh dunia yakin Palestina akan merdeka, cepat atau lambat,” ujarnya.
Sukamta juga mendesak pemerintah Indonesia agar mengambil langkah diplomatik yang lebih tegas, sejalan dengan amanat konstitusi UUD 1945 Pasal 11 dan Pembukaan UUD 1945 yang menolak segala bentuk penjajahan di muka bumi.
“Indonesia harus memimpin upaya internasional untuk penghentian total agresi, pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa hambatan, serta pengakuan penuh atas Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota,” tegasnya.
Menutup pernyataannya, Sukamta menyerukan solidaritas global dan doa bagi rakyat Palestina. "Dua tahun genosida ini adalah ujian bagi nurani dunia. Siapa pun yang diam, berarti turut membiarkan kejahatan itu terus terjadi. Saatnya bersatu untuk kemerdekaan Palestina," ujarnya.***
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.