Beranda Tiga Kampung di Cisurupan Terendam Banjir Usai Hujan Deras, Warga Sempat Panik

Tiga Kampung di Cisurupan Terendam Banjir Usai Hujan Deras, Warga Sempat Panik

Oleh, Redaksi
5 hari yang lalu - waktu baca 2 menit
Polsek Cisurupan Tindak Cepat Atasi Banjir di Sejumlah Titik Kecamatan Cisurupan

SuaraGarut.id - Tiga kampung di Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, dilanda banjir pada Kamis, 20 November 2025 sekitar pukul 13.30 WIB. Peristiwa ini dipicu hujan berintensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut sejak siang hari, membuat aliran sungai dan drainase tidak mampu menahan debit air. Dampaknya, air meluap dan menerjang permukiman warga, memicu kepanikan karena derasnya arus banjir yang masuk ke perkampungan.

Kapolsek Cisurupan, AKP Masrokan, menyebut banjir terjadi di tiga lokasi, yaitu Kampung Cibojong dan Kampung Pasar Kaler di Desa Balewangi, serta Kampung Barukai di Desa Cisurupan. Ketiga titik tersebut berada di wilayah yang kerap tergenang ketika curah hujan meningkat.

"Penyebab utama banjir adalah tingginya curah hujan yang membuat saluran air tidak mampu menahan volume aliran dari daerah atas. Hujan deras terjadi cukup lama dan saluran air di beberapa titik kecil serta tersumbat sampah, sehingga air meluap ke pemukiman,” ujarnya.

Meski sempat menggenangi sejumlah rumah, Masrokan memastikan tidak ada korban jiwa. Sementara itu, kerugian materi masih dalam proses pendataan oleh petugas dan perangkat desa.

Setelah menerima laporan, petugas gabungan dari Polsek Cisurupan, Kecamatan Cisurupan, Koramil Cisurupan, perangkat Desa Balewangi, Tagana, dan warga setempat langsung turun ke lapangan. Mereka melakukan pengecekan, membuka saluran air tersumbat, serta membantu warga membersihkan area terdampak.

"Upaya ini cukup efektif karena sebagian besar genangan mulai menurun menjelang sore," tambah Masrokan.

Hasil pemeriksaan menunjukkan banjir dipicu sejumlah faktor, antara lain saluran air berukuran kecil serta tumpukan sampah yang menyebabkan penyumbatan. Petugas menilai pentingnya peningkatan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama saat memasuki musim penghujan.

Masrokan juga mengimbau warga agar tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan. “Kami minta warga tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan agar tidak terjadi penyumbatan saluran,” katanya. Ia turut mendorong budaya gotong royong dalam penanganan banjir maupun pascabencana.

 

Hingga Kamis petang, kondisi di ketiga kampung dilaporkan berangsur normal. Warga mulai membersihkan rumah dan perabotan yang sebelumnya terendam. Pemerintah Kecamatan Cisurupan terus memantau situasi dan menyiagakan petugas untuk mengantisipasi potensi banjir susulan, sementara pendataan kerugian masih berlangsung.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.