Manasik Akbar Santri Persis Se-Garut, Kemenag Dorong Edukasi Haji Sejak Usia Muda
SuaraGarut.id – Sekitar dua ribu santri dan santriwati dari Persatuan Daerah Persatuan Islam (Persis) se-Kabupaten Garut mengikuti kegiatan manasik akbar yang digelar di Sor Ciateul, Garut, Jawa Barat. Kegiatan edukatif ini menjadi sarana pembelajaran praktis mengenai rukun dan tata cara pelaksanaan ibadah haji bagi generasi muda.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Kabupaten Garut, Indra Azwar Mawardi, hadir sebagai narasumber sekaligus memberikan dukungan penuh atas pelaksanaan kegiatan yang diselenggarakan oleh PD Persis Garut.
Ia menyampaikan dukungan penuh terhadap manasik yang diselenggarakan oleh dilaksanakan oleh PD Persis Garut. "Saya sampaikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini," katanya usai acara di SOR Ciateul, Senin 17 November 2025.
Indra menyampaikan bahwa manasik untuk pelajar dan santri merupakan langkah positif dalam mengenalkan tata cara haji sejak dini. Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga membentuk karakter peserta melalui nilai kesabaran, kebersamaan, dan kepedulian.
“Melalui manasik akbar ini, kami berharap adik-adik dapat memahami tata cara ihram, tawaf, sa’i, serta wukuf dengan benar. Selain itu, kegiatan seperti ini menumbuhkan semangat kebersamaan dan menjadi motivasi untuk terus mendalami ilmu agama,” ujar Indra.
Ia juga mengimbau para peserta untuk aktif bertanya, berdiskusi, dan mengamalkan pengetahuan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Kemenag Garut, tambahnya, terus mendukung berbagai program edukasi keagamaan yang mendorong generasi muda lebih dekat dengan nilai ibadah.
Dalam kesempatan tersebut, Indra turut mengajak para santri untuk mempertimbangkan program daftar haji muda sebagai langkah persiapan ibadah haji yang lebih efektif di masa depan.
Antrian haji reguler yang cukup panjang, kata Indra, menjadi alasan kuat pentingnya mendaftar sejak usia muda. Dengan mendaftar lebih awal, calon jemaah dapat menunggu pemberangkatan sambil tetap beraktivitas, sekaligus memiliki kesempatan beribadah dalam kondisi fisik yang lebih prima.
“Antrian haji bisa mencapai 30 tahun. Jika daftar di usia muda, kesempatan berangkat lebih cepat dan ibadah bisa lebih maksimal. Saat ini juga banyak program dengan skema angsuran ringan yang memudahkan masyarakat,” jelasnya.
Kegiatan manasik akbar yang melibatkan ribuan peserta ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk orang tua dan lembaga pendidikan Persis.
Mereka berharap kegiatan tersebut dapat menjadi agenda berkelanjutan dalam membentuk generasi yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia.***
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.