Beranda Diskannak Garut Gencarkan Edukasi dan Vaksinasi untuk Cegah Rabies di Wilayah Selatan

Diskannak Garut Gencarkan Edukasi dan Vaksinasi untuk Cegah Rabies di Wilayah Selatan

Oleh, Redaksi
3 jam dari sekarang - waktu baca 2 menit
Ilustrasi anjing menggigit/halo doc

SuaraGarut.id – Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskannak) Kabupaten Garut, Jawa Barat, terus meningkatkan upaya pencegahan rabies dengan menurunkan tim kesehatan hewan guna memberikan edukasi kepada masyarakat serta memeriksa warga yang pernah digigit hewan pembawa rabies.

"Kita selama ini melakukan edukasi, termasuk penanganan seperti yang sudah dilakukan di selatan (Garut), karena kasus gigitan banyak di sana," ujar Kepala Diskannak Kabupaten Garut, Beni Yoga Gunasantika, Senin (6/10/2025).

Beni menjelaskan, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dalam melakukan sosialisasi dan edukasi terkait penularan, tanda-tanda rabies, serta langkah penanganan yang harus segera dilakukan masyarakat jika digigit hewan.

Wilayah selatan Garut menjadi fokus utama kegiatan ini, mengingat banyaknya anjing yang dilepasliarkan dan berpotensi menularkan virus rabies. “Rata-rata di daerah selatan, karena mereka biasa memelihara anjing di luar, sehingga kita coba sisir daerah selatan yang kondisinya seperti itu,” katanya.

Diskannak mencatat, sepanjang tahun 2025 terdapat 12 kasus gigitan anjing, dengan tujuh di antaranya terjadi di Kecamatan Caringin. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun 2024 yang mencapai 30 kasus.

“Setelah dilakukan pemeriksaan, hasilnya tidak ada yang terkena rabies, namun tetap kami pantau dan diberi obat,” ungkap Beni.

Ia menambahkan, tanda-tanda anjing yang terindikasi rabies antara lain air liur berlebihan, ekor menggantung tidak normal, serta perilaku agresif. Sementara bagi manusia yang terinfeksi, gejalanya dapat berupa demam tinggi hingga halusinasi, yang berpotensi membahayakan jiwa.

Sebagai langkah antisipasi, Diskannak Garut telah menyiapkan 250 dosis vaksin rabies—100 dosis dari pemerintah pusat, 100 dosis dari provinsi, dan 50 dosis dari daerah—yang diperuntukkan bagi anjing dan kucing, terutama yang dilepasliarkan.

 

“Kita melakukan vaksinasi rabies di beberapa kecamatan, terutama di daerah yang banyak anjing diliarkan,” pungkas Beni.

Sumber Antara

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.