Beranda Disdamkar Garut Tunjukkan Simulasi Pemadaman Mandiri, ASN Diajak Siap Hadapi Kebakaran

Disdamkar Garut Tunjukkan Simulasi Pemadaman Mandiri, ASN Diajak Siap Hadapi Kebakaran

Oleh, Redaksi
8 jam dari sekarang - waktu baca 2 menit
Pelaksanaan Simulasi Penanganan Kebakaran Mandiri oleh Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Garut /Diskominfo Kab. Garut

SuaraGarut.id — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menggelar apel gabungan di Lapangan Sekretariat Daerah (Setda), Kecamatan Tarogong Kidul, Senin (6/10/2025). Dalam kegiatan tersebut, Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Garut menampilkan Simulasi Penanganan Kebakaran Mandiri sebagai langkah meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan aparatur terhadap potensi bencana.

Petugas Disdamkar memperagakan sejumlah teknik pemadaman api sederhana, mulai dari penggunaan jari, handuk basah, hingga Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, menegaskan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana, sembari menekankan filosofi "plan for the best but prepare for the worst."

‎"Kegiatan (penanganan) bencana itu adalah yang harus kita siapkan. Kita semua tahu, ketika kejadian tsunami di Aceh yang meninggal ratusan ribu, tapi hal yang sama terjadi di Jepang tidak banyak yang meninggal, kenapa? Karena mereka sudah disiapkan," ujar Bupati.

Ia juga mengimbau agar seluruh aparatur memahami langkah penanganan bencana sederhana, seperti gempa maupun kebakaran kecil. Menurutnya, kesiapsiagaan harus dimiliki tidak hanya oleh masyarakat, tetapi juga oleh pemerintah.

Sementara itu, Kepala Disdamkar Kabupaten Garut, Usep Basuki Eko, menjelaskan pentingnya edukasi penanganan kebakaran mandiri, mengingat keterbatasan jangkauan armada pemadam.

‎"Api kebakaran besar itu dari yang kecil, dari lilin, korsleting, dari kompor. Kalau kita bisa melakukan secara mandiri, otomatis tidak terjadi kebakaran," jelas Eko.

Ia mengungkapkan bahwa unit Damkar hanya mampu menjangkau area sejauh 200 meter dari akses mobil, sehingga kemampuan warga menjadi kunci utama dalam pencegahan dini. Karena itu, edukasi telah diberikan mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga masyarakat umum.

‎"Yang kejadian kan panik. Begitu ada api ribut, padahal dengan cara sederhana, tinggal ditutup dengan jari, sudah. Jadi diputus antara panas atau media dengan apinya," tegasnya.

Selain simulasi dan edukasi, Usep juga memaparkan sejumlah inisiatif gotong royong yang dilakukan jajarannya, seperti pembangunan Kandang Ular untuk Edukasi yang didanai secara swadaya oleh SKPD senilai Rp11 juta. Kandang tersebut dimanfaatkan untuk pembelajaran mengenai reptil, menggunakan ular hasil penyerahan warga sejak 2021.

‎"Nah, makanya saya berinisiatif bikin kandang ular. Tapi karena anggaran tidak ada, saya ajak teman-teman SKPD. Ayo, siapa yang mau ngebantu? Mereka spontan ngebantu. Jadi dengan gotong royong bisa semuanya juga," ujarnya.

Untuk mendukung kesejahteraan anggota, Damkar juga memanfaatkan lahan sekitar untuk menanam sayuran dan beternak lele, bekerja sama dengan Dinas Peternakan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan. Selain itu, mereka menjalin kerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk pemeriksaan rutin serta pemberian vitamin bagi personel.

Menariknya, markas Damkar Garut juga menjadi tempat perawatan hewan hasil penyelamatan, seperti kucing, yang turut membantu menjaga kondisi emosional para anggota.

‎"Ada kucing itu, itu pun hasil penyelamatan. Kucing-kucing itu ada laporan dari masyarakat dalam keadaan sakit, kita selamatkan. Kita rawat, dipelihara kucing juga. Iya, karena sudah ada kedekatan emosional. Lumayan kan, biar tidak stres-lah anggota, jadi bisa ngurus kucing, ular, ya," ujar Eko.***

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.