Unjuk Rasa Pelaku Wisata Dibatalkan, Gubernur Jabar Tegaskan Study Tour Tetap Dilarang
SuaraGarut.id – Rencana unjuk rasa besar yang akan dilakukan oleh Solidaritas Para Pekerja Pariwisata Jawa Barat (SP3JB) akhirnya dibatalkan. Aksi ini semula dijadwalkan berlangsung pada Senin, 25 Agustus 2025, di depan Gedung Sate dan DPRD Jawa Barat sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan larangan study tour bagi siswa sekolah.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan apresiasi atas keputusan para pelaku wisata yang mengurungkan niatnya untuk turun ke jalan. Menurutnya, langkah tersebut menunjukkan sikap bijak dan menghormati upaya pemerintah dalam menjaga keselamatan peserta didik.
“Saya dapat informasi demo besok tidak jadi. Alhamdulillah, saya sangat menghargai keputusan itu. Semoga pariwisata di Jawa Barat tetap meningkat tanpa harus bertumpu pada study tour,” kata Dedi Mulyadi melansir dari kanal YouTube Kompas TV Senin (25/8/2025).
Latar Belakang Kebijakan
Kebijakan larangan study tour ini diberlakukan oleh Pemprov Jawa Barat setelah muncul berbagai insiden kecelakaan lalu lintas yang melibatkan rombongan pelajar. Pemerintah menilai kegiatan wisata sekolah rentan terhadap risiko keselamatan, terutama jika pengelolaannya tidak terkontrol dengan baik.
Dedi Mulyadi menegaskan, larangan ini bukan dimaksudkan untuk melemahkan sektor pariwisata, melainkan untuk melindungi generasi muda. Ia mengajak para pelaku wisata agar dapat beradaptasi dengan situasi tersebut dengan menghadirkan alternatif paket wisata edukatif yang lebih aman dan terkendali.
“Kita tidak melarang wisata, yang dilarang itu study tour dalam bentuk rombongan besar siswa sekolah. Silakan pelaku wisata berinovasi dengan model paket wisata keluarga atau kelompok kecil yang tetap aman dan mendidik,” ujar Dedi.
Dampak pada Sektor Pariwisata
SP3JB sebelumnya menyuarakan kekhawatiran bahwa kebijakan larangan study tour akan memukul perekonomian pelaku usaha wisata, terutama di sektor transportasi, perhotelan, dan destinasi wisata pendidikan. Mereka menilai study tour selama ini menjadi salah satu penyokong utama pemasukan, terutama saat musim libur sekolah.
Meski demikian, Dedi menekankan bahwa pariwisata Jawa Barat tidak boleh bergantung pada study tour semata. Menurutnya, Jawa Barat memiliki potensi besar yang bisa dikembangkan menjadi daya tarik wisata berbasis budaya, alam, dan kuliner.
“Wisata Jawa Barat itu sangat kaya. Ada budaya, ada alam yang indah, ada kuliner. Kalau dikelola dengan baik, tanpa study tour pun sektor wisata tetap akan tumbuh,” tuturnya.
Komitmen Pemerintah
Dengan batalnya aksi unjuk rasa, Dedi berharap komunikasi antara pemerintah dan pelaku wisata tetap terjalin dengan baik. Ia membuka ruang dialog untuk mencari solusi terbaik agar sektor pariwisata tidak terpuruk.
“Pemerintah siap bekerja sama dengan semua pihak. Saya ingin pariwisata kita tetap maju, tapi yang utama adalah keselamatan anak-anak kita. Itu tanggung jawab kita semua,” tegasnya.
Keputusan pembatalan demo ini pun disambut positif sejumlah pihak. Selain mengurangi potensi kericuhan di lapangan, langkah tersebut juga membuka jalan bagi lahirnya solusi baru yang lebih konstruktif bagi dunia pariwisata Jawa Barat.***
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.