Pemkab Garut Siapkan Moratorium Minimarket Modern, UMKM dan Pasar Rakyat Jadi Prioritas

SuaraGarut.id - Pertumbuhan minimarket modern di Kabupaten Garut kini semakin pesat, ibarat jamur di musim hujan. Beberapa tahun silam, jumlahnya masih dibatasi per kecamatan dan jaraknya diatur minimal sekian kilometer. Namun saat ini, lokasi antar minimarket bahkan bisa berdiri hanya beberapa meter dan saling berdekatan.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag-ESDM) Kabupaten Garut, Ridwan Efendi, mengungkapkan bahwa Pemerintah Daerah tengah menyiapkan kebijakan moratorium atau penghentian sementara izin pendirian minimarket modern. Langkah ini ditempuh untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi serta melindungi pelaku UMKM dan pasar rakyat.

"Visi misi Bapak Bupati sudah jelas, beliau berupaya untuk meminimalisir dan membatasi pertumbuhan minimarket modern yang ada di Garut," katanya.

Ridwan menegaskan, keputusan ini penting mengingat keberadaan minimarket berdampak langsung pada sektor UMKM lokal dan pasar tradisional. "Pasar-pasar yang dikelola pemerintah daerah juga perlu diamankan keberlangsungannya," ucapnya.

Ia menambahkan, meskipun kuota izin minimarket modern di Garut belum seluruhnya terisi, langkah antisipasi perlu segera dilakukan. "Jumlah kuota minimarket di setiap kecamatan berbeda, tergantung dengan luas wilayahnya. Kami bersiap untuk melakukan moratorium, harapannya tahun ini sudah bisa dimulai," ujar Ridwan, Minggu 17 Agustus 2025.

Menurutnya, kehadiran minimarket modern memang membawa manfaat, salah satunya memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhan sehari-hari. "Akan tetapi di sisi lain, pemerintah juga memiliki kewajiban untuk mengatur keseimbangan antara investasi dan keberlangsungan usaha kecil. Nah kita mencoba bagaimana ada keseimbangan antara pelaku usaha di sektor minimarket dengan IKM lokal yang ada di Garut," ucapnya.***