Kepulangan Jemaah Haji Garut: Sehat Tanpa Terpapar Covid, Tiga Orang Wafat di Tanah Suci
SuaraGarut.id – Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, menyambut kedatangan jemaah haji asal Kabupaten Garut kloter ke-22 di Pendopo Garut pada Minggu pagi, 22 Juni 2025. Dalam keterangannya, Syakur menyampaikan rasa syukur atas kepulangan jemaah dalam kondisi sehat dan selamat, meski jumlah jemaah yang wafat di Tanah Suci bertambah menjadi tiga orang.
"Alhamdulillah semuanya sehat-sehat, tidak ada yang terpapar Covid. Tapi yang meninggal dunia bertambah satu, menjadi tiga orang," ujar Bupati didampingi Kepala Kantor Kemenag Garut, Saepulloh.
Syakur juga mengungkapkan rasa haru dan bahagia mewakili pemerintah daerah atas kembalinya para jemaah ke tanah air. Ia berharap seluruh jemaah menjadi haji yang mabrur dan mabrurrah. Ia juga mengajak masyarakat untuk mendoakan para jemaah yang wafat agar mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
Selain itu, Bupati mengimbau kepada keluarga agar tidak langsung mengadakan acara penyambutan yang bersifat seremonial. Menurutnya, jemaah membutuhkan waktu istirahat setelah menunaikan ibadah haji yang sangat menguras tenaga dan emosi, terlebih setelah menempuh perjalanan panjang dari Arab Saudi ke Garut.
“Saya mohon beri waktu untuk para jemaah beristirahat terlebih dahulu. Ibadah haji itu sangat melelahkan, baik fisik maupun mental. Perjalanan saja dari Tanah Suci ke Jakarta memakan waktu sekitar 9 jam, belum ditambah perjalanan darat ke Garut,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Garut, Saepulloh, menambahkan bahwa jumlah jemaah haji yang tiba kali ini berjumlah 420 orang, didampingi oleh tujuh petugas dari Kementerian Agama dan tenaga kesehatan. Penjemputan dilakukan menggunakan 11 armada bus, dua di antaranya langsung mengantar jemaah ke Kecamatan Malangbong yang cukup jauh dari pusat kota.
"Alhamdulillah semua jemaah dalam keadaan sehat. Hanya saja, jumlah yang wafat di Tanah Suci sebanyak tiga orang," kata Saepulloh.***
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.