Beranda Dinkes Ciamis Tangani Kasus Dugaan Keracunan Siswa SD dari Program MBG

Dinkes Ciamis Tangani Kasus Dugaan Keracunan Siswa SD dari Program MBG

Oleh, Redaksi
1 hari yang lalu - waktu baca 2 menit
Siswa korban keracunan menjalani perawatan medis di Puskesmas Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (3/10/2025). ANTARA/Adeng Bustomi

Ciamis, SuaraGarut.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menangani siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sindang Sari 1 Kecamatan Kawali yang mengalami gejala keracunan usai menyantap menu program Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Saat ini diduga ada keracunan, kita belum memastikan ini dari MBG atau bukan, tetapi sampai saat ini ada 10 orang anak dari SDN Sindang Sari 1 Kawali yang dibawa ke Puskemas Kawali," kata Kepala Dinkes Kabupaten Ciamis, Rizali Sofyan, kepada wartawan di Ciamis, Jumat.

Rizali menjelaskan, para siswa mengalami keluhan mual, muntah, lemas, sakit perut, hingga sesak napas. Dari 10 anak yang ditangani, dua di antaranya sudah diperbolehkan pulang, sementara delapan siswa lainnya masih menjalani perawatan di Puskesmas Kawali.

"Kondisi yang delapan orang alhamdulillah saat ini membaik, kondisi sudah tertangani, dan saat ini kami masih melakukan pemantauan," ujarnya.

Meski kondisi siswa mulai pulih, pihaknya tetap siaga mengantisipasi kemungkinan adanya korban tambahan. "Kami berharap sebenarnya ini yang terakhir tidak ada lagi kasus," katanya.

Ia mengungkapkan, menu MBG yang disajikan saat kejadian terdiri atas bubur kacang, puding atau jeli, dan keju. Seluruh bahan tersebut kini sedang diuji laboratorium untuk memastikan penyebab keracunan.

"Kita periksa apakah yang dimungkinkan menjadi penyebabnya harus ditemukan," kata Rizali.

Rizali menambahkan, insiden ini merupakan kasus kedua di Ciamis. Sebelumnya, keracunan massal juga terjadi di Kecamatan Pamarican dengan korban mencapai 118 orang. Sampel makanan dari kasus tersebut juga telah diperiksa, namun hasil laboratorium baru akan keluar sekitar 10 hari ke depan.

"Yang di Pamarican hasilnya belum keluar, ya mungkin sekitar 10 harian lagi," ujarnya.***

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.