Bupati Garut Tegaskan Bangunan Penghambat Saluran Air di Cisurupan Akan Dibongkar
SuaraGarut.id - Bupati Garut Abdusy Syakur Amin menegaskan bahwa bangunan yang berdiri dan menghalangi aliran air—hingga memicu terjadinya banjir di Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat—harus dibongkar agar bencana serupa tidak kembali terjadi saat musim hujan.
"Kita sudah ingatkan, kalau juga 'bedegong' (membangkang), minta bantuan dari pemerintah setempat, ya bongkar," kata Abdusy Syakur kepada wartawan di Garut, Senin.
Ia menjelaskan hujan deras dengan intensitas tinggi telah menyebabkan saluran air meluap dan memicu banjir bandang yang menerjang pemukiman warga di Kecamatan Cisurupan pada Kamis (20/11). Pemerintah Kabupaten Garut sudah mengerahkan petugas untuk membersihkan material sisa banjir dan sampah yang menyumbat saluran air.
Menurutnya, hasil pengecekan menunjukkan salah satu penyebab banjir adalah adanya bangunan warga yang menutupi jalur aliran air. "Kemarin sudah ke sana, ya itu ternyata ada rumah yang menghalangi saluran air," ujarnya.
Bupati menambahkan, Satpol PP telah berupaya mengingatkan warga agar tidak membangun di atas saluran air demi menjaga kelancaran aliran, terutama saat turun hujan deras. Sebelum mengambil tindakan tegas, pendekatan persuasif tetap diutamakan.
"Kita persuasi dulu lah, kalau enggak, kepaksa kita bawa alat berat ke situ," katanya.
Banjir bandang yang melanda Desa Balewangi mengakibatkan lumpur menumpuk di lingkungan warga serta sampah memenuhi saluran air, yang hingga kini masih dalam proses pembersihan oleh tim gabungan. Kejadian itu berdampak pada 47 rumah dengan kerusakan pada bagian pagar dan benteng, namun tidak menimbulkan korban jiwa.
BPBD Kabupaten Garut sebelumnya menyampaikan bahwa banjir bandang dipicu oleh hujan deras, erosi, serta keberadaan bangunan yang menghambat aliran air.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.